Jl. Veteran No.26B, Purus, Kec. Padang Barat. | rektoratunes@unespadang.ac.id
  • English | Indonesian
Develop a passion for learning

130 Mahasiswa Universitas Ekasakti Ikuti Seminar Internasional Konstitusi Malaysia Indonesia

Sebanyak 130 mahasiswa Universitas Ekasakti mengikuti Seminar Internasional yang diselenggarakan Biro Kemahasiswaan Dr. Susi Yuliastanti, S.Pd, M.M. merupakan program dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Ekasakti. Jum’at (7/2) di ruang sidang Rektor Lt.1 Gedung Rektorat Unes.

Seminar Internasional ini diikuti mahasiswa Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan tema “Perbandingan Konstitusi Nagara Malaysia dan Negara Indonesia dalam Perspektif  Sejarah dan Studi Sumber Daya Manusia (SDM)”. Seminar ini menghadirkan 4 orang narasumber yaitu Prof. Dr. Nazri Bin Muslim dari Pusat Pengajian Citra Universiti, Universitas Kebangsaan Malaysia, Dr. Jamsari Bin Alias Universitas Kebangsaan Malaysia dan  dari Universitas Ekasakti Prof. Dr. H. Agussalim, S.E., M.S., M.C.E., dan Dr. Zennis Helen, S.H., M.H. 

Seminar ini menjadi wadah diskusi antara para ahli Indonesia dan Malaysia, menyoroti perbedaan dan persamaan konstitusi  kedua Negara serta dampaknya terhadap SDM. Seminar ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Ekasakti Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd. 

Rektor Unes Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd mengatakan pentingnya pemahaman konstitusi  sebagai landasan dalam perumusan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berdaya saing global. Kepada peserta Rektor minta agar seminar ini diikuti dengan baik dan sungguh-sungguh, sehingga dapat memperkaya wawasan nantinya dan membandingkan konstitusi kedua negara. 

Dalam seminar ini Prof. Dr. Nazri Bin Muslim dari Universitas Kebangsaan Malaysia membahas perspektif mendalam tentang sejarah dan kerangka asas perlembagaan kedua negara. Kemudian membahas perbandingan nama, latar belakang dan struktur konstitusi, serta konsep-konsep penting seperti falsafah keseimbangan, ketertinggian, konvensyen perlembagaan dan kontrak sosial.

Dr. Jamsari Bin Alias, juga dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) berbagi pengalaman dalam “Knowledge Management : Transferring of Manufacturing Knowledge from  Jepang  to South East Asia”  Dr. Jamsari ini memaparkan bagaimana perusahaan jepang unggul dalam transfer teknik Kaizen dan Toyota Production  System (TPS) yang memastikan control kualitas dan konsistensi operasi dalam anak serikat.
Dikatakan pentingnya pemahaman terhadap subsidiary perspective dalam knowledge transfer, termasuk cara anak syarikat memperoleh dan menginkorporasi teknik Jepang, serta faktor-faktor  yang mempengaruhi keberhasilan transfer pengetahuan.   
Dr, Zennis Helen, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Ekasakti memaparkan “Perbandingan konstitusi Malaysia dan Indonesia dalam Perspektif Sejarah”. Dalam hal ini memberikan tinjauan komprehensif tentang konstitusi, meliputi sejarah pembentukan, konsep dasar, hingga perbandingan konstitusi tertulis dan tidak tertulis di kedua negara.  Zennis mengutip Cheryl Saunders, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Melbourne, yang menyatakan bahwa konstitusi lebih dari sekedar kontrak sosial melainkan ekspresi keinginan umum suatu bangsa.  

Prof. Dr. H. Agussalim, S.E., M.S., MCE membahas dan membandingkan system ketenagakerjaan, pendidikan dan perlindungan tenaga kerja ke dua Negara, berdasarkan regulasi pertama, sitem upah minimum, hubungan industrial, kebijakan afirmasi bahasa pengantar, dan fokus pendidikan vokasi. Kemudian menyoroti perbedaan kebijakan terkait tenaga kerja asing di mana Malaysia lebih terbuka dengan sistem kuota dan izin kerja, sementara Indonesia lebih ketat dengan persyaratan keahlian khusus. 

Selesai penberian materi oleh 4 orang narasumber, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya kepada 4 narasumber.  Pada sesi pertama dan kedua diberikan kesempatan untuk 4 orang mahasiswa mengajukan pertanyaannya. Salah satu pertanyaan mahasiswa bagaimana tantangan negara Malaysia dan Indonesia dalam menerapkan konstitusinya dalam era global ini terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan pertanyaan ini ditujukan kepada 4 narasumber. 


Ka Humas
H. Syarfifuddin, S.E., M.Hum.
 


0 komentar