REKTOR UNES BUKA SEMINAR INKLUSI KEUANGAN PEGADAIAN MENGAJAR 2025-10-13 | by irfan ananda. Rektor Universitas Ekasakti diwakili Wakil Rektor 1 Dr. Ir. Dewirman Prima Putra, M.Si secara resmi membuka Seminar Inklusi Keuangan Pegadaian mengajar, Sabtu (11/10) di ruang sidang Rektor Lt.1 Gedung Rektorat Universitas tersebut. Seminar ini diikuti 115 orang mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unes. Tema dari seminar tersebut Pembangunan berkelanjutan, Pendidikan berkualitas” bersama PT. Pegadaian Cabang Tapi Bandar. Kegiatan ini dihadiri Dekan Fisipol, para Ketua Program Studi dan Dosen dilingkungan Fisipol. Narasumber Leni salah seorang memberikan materi dari PT. Pegadaian, beliau ini adalah Alumni Prodi Akuntansi Fak. Ekonomi Unes, Pipit mewakil Kepala Cabang PT. Pegadaian Cabang Tapi Bandar Padang. Wakil Rektor 1 Unes Dr. Ir. Dewirman Prima Putra, M.Si mengatakan pegadaian mengajar AI ini ada 4 kata kunci yang kita selaraskan, pertama pegadaian, kedua pembangunan yang berkelanjutan, ketiga pendidikan yang berkualitas dan keempat Fisipol. Pegadaian adalah meminjam uang dengan memberikan anggunan berupa barang, itu adalah utang. Nanti dari kata pegadaian ini apakah ada korelasinya dengan pembangunan berkelanjutan dan pendidikan berkualitas. Kata gadaian ini sudah ada sejak zaman penjajahan belanda, tahun 1746 belanda mendirfikan status bank yang tujuannya adalah untuk memberikan kredit kepada masyarakat dengan sistim gadai. Dikatakan, tahun l901 secara resmi VOC salah satu unit usaha perdagangan dari penjajahan belanda, pegadaian ini didirikan pertama kali di Sukabumi Jawa Barat. Kemudian tahun 1905 secara resmi belanda membentuk Jawatan Jawatan Pegadaian, tujuannya menggabungkan semua pegadaian yang di bangun di Indonesia, karena itu lah tanggal 1 April merupakan hari jadinya pegadaian. Saat ini merupakan salah satu anak usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Kalau kita lihat pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembanguan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemapuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Ada 3 pilar dari pembangunan berkelanjutan, pertama adalah pembangunan ekonomi, kedua pembangunan sosial, dan ke tiga harus melestarikan lingkungan hidup. Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi, mungkin diaspek ini pegadaian mempunyai peranan. Sedangkan pembangunan sosial adalah membentuk pendidikan berkualitas, mungkin disini Fisipol mempunyai peranan. Kemudian Warek 1 menjelaskan kenapa ada pendidikan berkualitas, karena tantangan di masa depan sangat besar, pendidikan berkualitas itu tidak saja memberikan pendidikan pengetahuan, tetapi harus juga membentuk karakter disamping memberikan keterampilan ketrampilan kepada anak didik, dengan adanya pengetahuan, keterampilan dan karakter, maka tantangan digitalisasi itu bisa ditangkal. Dengan demikian pembangunan bekelanjutan akan dapat tercipta kalau pendidikannya berkualitas. Maka disinilah nanti terdapat sinergi antara pegadaian, pembangunan berkelanjutan, pendidikan berkualitas dan Fisipol sebagai institusi pendidikan. Dekan Fisipol Unes Drs. Tarma Sartima, M.Si., Ph.D mengharapkan kepada mahasiswa yang mengikuti seminar ini agar mendengarkan baik-baik, serius dan sungguh sungguh mendengarkan materi yang diberikan oleh narasumber, setelah itu dibuat laporan tentang materi yang disajikan tersebut. Setelah acara seminar Pt. Pegadaian memberikan doorprize kepada peserta Seminar melalui undian, pemenangnya Nurpidelis Samaloisa memperoleh Sepeda, Astuti Zal memperoleh Hp dan Damai Cici Saputri mendapat Smart Watch. Ka Humas H. Syarifuddin, S.E., M.Hum. 0 komentar | komentar